MADAIN SALEH
Jun 25th, 2010 | Oleh Ust Aminuddin
Setelah menyaksikan tulisan sebelumnya mengenai sirah kaum Nabi Saleh yang berada di kota Madain Saleh, sebelah utara kota Madinah alMunauwarah. Kini kita beranjak menyaksikan sejarah kehancuran kaum Tsamud kerana derhaka pada Allah dan Nabi-Nya. Kota ini (Madain Saleh) sebelum ditempati oleh Nabi Saleh As. Beserta kaumnya, adalah tempat tinggal Nabi Hud dan kaum Ad yang dibinasakan oleh angin taufan yang begitu kencang. Sehingga banyak manusia yang ingkar pada risalah nabi Hud bergelimpangan, rumah serta bangunan-bangunan tinggi runtuh berserakan. Haiwan-haiwan berterbangan keserata alam. Seketika bumi yang dipijak menjadi gurun, gersang dan tandus.
Diriwayatkan bahawa negeri itu telah kosong dari penduduknya, kerana Nabi Hud beserta pengikut setianya telah pindah ke Mekkah. Akhirnya Allah SWT. mengganti lembaran sejarah dengan diutusnya Nabi Saleh kepada bangsa (kaum) Tsamud, yang terkenal dengan kepandaian memahat dan membina bangunan kukuh daripada gunung-gunung berbatu. Mereka tinggal bersama utusan Allah di sebuah lembah yang bernama Al Hijr, yang kini dikenali sebagai Madain Saleh.
Setelah negeri itu dihuni oleh kaum Tsamud, bumi yang asalnya kering menjadi sangat subur. Kebun-kebun dengan mata air mengalir deras menghidupkan kembali tanah gersang yang tertimbun pasca taufan dahsyat. Nabi Saleh mengajak kaumnya untuk bertaqwa dan mensyukuri nikmat Allah yang dilimpahkan pada mereka. Kerana kehidupan kaum Tsamud sama persis dengan kehidupan kaum sebelumnya (kaum Ad). Mereka selalu membuat kerosakan dan hidup penuh dengan kesombongan. Mereka mengagungkan harta kekayaan yang mereka miliki, mereka berfikiran harta yang mereka miliki itu akan kekal abadi selama-lamanya. Kehidupan dikuasai dengan hawa nafsu dan angkara murka, sehingga batu-batu yang mereka pahat sekalipun menjadi bahan sembahan dan pemujaan mereka. Berhala yang mereka sembah adalah Wad, Jad, Syams, Manaf, Manaat, Al-Lataa dan sebagainya.
Lalu Allah mengutus Nabi Shaleh untuk bertaqwa kepada-Nya dan mengikuti nasihat-nasihat beliau untuk mensyukuri atas limpahan nikmat dari Allah SWT. Namun mereka mendustakan da n meminta bukti mukjizat pada Nabi Saleh sebagai tanda beliau seorang utusan Allah. Seketika itu, Allah menunjukan Ke-Maha besaran-Nya dengan memberikan mukjizat pada Nabi Saleh berupa seekor unta betina yang keluar dari celah gunung batu. Dari tetek unta itu keluar air susu yang terus menerus keluar sehingga semua bangsa Tsamud dapat menikmatinya setiap saat.
K erana dikuasai perasaan dengki dan menolak seruan nabi Shaleh, kaum Tsamud masih mendustakan mukjizat Nabi Saleh berupa seekor unta betina yang telah mengulangi masa-masa kemarau di negeri itu dengan air susunya yang dapat diperah setiap saat. Pada akhirnya mereka tetap mendustakan janji Nabi Allah dengan menyembelih unta tersebut. Seraya berkata: Hai Saleh!!! Datangkanlah siksa yang telah engkau janjikan itu, seandainya engkau benar-benar utusan Allah, buktinya unta mukjizat itu telah kami bunuh. Nabi Saleh berkata: “Kalian benar-benar telah berbuat dosa, sekarang kalian boleh bersenang-senang, setelah tiga hari janji Allah akan tiba!”
Sebenarnya tempoh tiga hari yang dikatakan Nabi Saleh As. Adalah sebuah harapan semoga kaumnya sedar dan memohon ampun pada Allah dan Nabi-Nya. Akan tetapi mereka menganggap itu adalah sebagai tanda kelemahan Saleh. Maka tepat tiga hari setelah terbunuhnya unta Saleh As, Azab dan siksaan Allah turun untuk menghantam kaum Tsamud. Azab itu berupa suara petir yang sangat dahsyat. Gemuruh petir yang sangat kuat itu dapat menyebabkan suara yang mengguntur mampu menghancurkan rumah dan bangunan-bangunan tinggi tempat tinggal mereka, bukit-bukit yang dipergunakan sebagai benteng, harta kekayaan mereka porak-poranda disambar petir dan tiupan angin. Hanya Nabi Saleh dan pengikutnya yang beriman sahaja yang mampu terselamat dari azab tersebut.
Firman Allah, Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa.(Qs. 69 : 5). Yang dimaksud dengan kejadian luar biasa itu ialah petir yang sangat keras, yang menyebabkan suara mengguntur dan dapat menghancurkan. Firman Allah, Kerana itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.(Qs. 7 : 78)
Petir adalah tenaga elektrik yang terjadi kerana pertemuan partikel elektrik (+) yang disebut proton dengan partikel elektrik (-) yang disebut electron dekat dengan bumi, maka akan menimbulkan gaya elektrik yang dekat dengan partikel elektrik (+) yang ada di bumi. Kalau pertemuan proton dengan electron itu pada pohon-pohonan atau manusia, maka benda itu akan terbakar. Apabila mengenai batu, maka batu tersebut akan pecah. Demikian pula apabila mengenai bangunan ianya pasti hancur. Kehancuran benda yang terkena sambaran petir itu tergantung kepada besarnya tenaga elektrik yang ditimbulkan oleh proton dan electron tersebut. Al-Quran menyebutkan bahwa as-Shaiqah kadang-kadang diibaratkan dengan ar-Rajfah, at-Thaghiyah, dan as-Shaidah. Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim.(Qs. 11 : 67)
Demikianlah kehancuran kaum Tsamud yang durhaka pada Allah dan Nabi-nya, yang kini dapat kita saksikan sendiri dengan mata kepala kita di kota Madain Saleh sebagai pelajaran yang bermakna bagi kecintaan kita pada risalah Nabi dan rasul Allah SWT. Bahkan pada perang Tabuk pun Rasulullah pernah mendatangi tempat itu dan melarang sahabat-sahabatnya meminum air dari sumur, yang dikenal juga dengan sebutan sumur Tsamud.
Wallahuaklam..
Ust Aminuddin Amir Albanjari
016-335 9234
21-03 Jul 2010
Tiada ulasan:
Catat Ulasan